Tatkala rombongan kaum Muhajirin sampai di
Madinah, mereka sangat membutuhkan air. Di
sana terdapat mata air yang disebut sumur rumah
milik seorang laki-laki dari bani Ghifar. Laki-laki
itu biasa menjual satu qirbah (kantong dari kulit)
air dengan satu mud makanan. Melihat hal ini,
Rasulullah bertanya kepadanya, “Sudikah kamu
menjualnya dengan ganti satu mata air di Surga?”
Laki-laki itu menjawab, “Wahai Rasulullah, aku
tidak punya apa-apa lagi selain sumber air ini.
Dan aku tidak bisa menjualnya memenuhi
permintaan Anda.”
Pembicaraan tersebut didengar Utsman bin Affan.
Tidak lama kemudian, ia membeli sumur tersebut
dengan harga 35.000 dirham. Selanjutnya, dia
menemui Nabi dan bertanya, “Akankah aku
mendapatkan mata air di Surga seperti yang
engkau janjikan kepada laki-laki dari bani Ghifar
tadi?” Beliau menjawab, “Tentu” Utsman pun
berkata, “Kalau begitu, biarlah aku yang
membelinya, dan aku mewakafkan untuk kaum
muslimin” (Siyar A’lamin Nubala, II/569)
(Al-‘Asyarah al-Mubasysyaruna bil Jannah,
Muhammad Ahmad ‘Isa. Edisi Indonesia, 10
Sahabat Nabi Dijamin Surga, Pustaka Imam
Syafi’i, )
MENGAMBIL HIKMAH DARI KEDERMAWANAN SAHABAT UTSMAN BIN AFFAN
on
0 komentar:
Posting Komentar