01. hari ini 1 Desember diperingati sebagai Hari
AIDS Sedunia | untuk memperingatkan manusia
soalan penyakit yang masih belum ada obatnya
02. anehnya Kemenkes bersama KPAN (Komisi
Penanggulangan AIDS Nasional) serta DKT
Indonesia | malah punya program "Pekan Kondom Nasional"
03. mereka (Kemenkes, KPAN, DKT) pikir bahwa
membagi-bagi kondom gratis pada "kelompok
resiko tinggi penularan AIDS" bisa menyetop AIDS
04. karena itulah 1-7 Desember ini mereka akan membagi kondom gratis | pada pekerja seks dan pelanggannya, generasi muda, kaum gay dan waria
05. logika Kemenkes dan Komisi Penanggulangan
AIDS | "anda boleh seks bebas, asal pake
kondom" | ini sesat dan menyesatkan
06. padahal penyebaran AIDS terbesar jelas-jelas melalui hubungan seks bebas | lha kok malah mempromosikan seks bebas? # TolakFreeSex
07. bukannya malah memperbaiki perilaku nista
maksiat yang menyebabkan penularan AIDS |
malah mensponsorinya dengan memberi kondom gratis?
08. padahal nyata-nyata penelitian semuanya
memberikan data bahwa kondom tidak membantu pencegahan AIDS?
09. "Protect yourself, Protect Your Partner" itu
temanya | hubungan seks bukan sama istri
nggak masalah asal pake kondom | subhanallah!
10. jelas-jelas dalam Islam melarang mendekati
zina | eh malah disponsori untuk berzina | jelas- Jelas melawan Allah dan Rasul?
11. lalu bagaimana remaja yang disasar oleh
"Pekan Kondom Nasional" ini? | mereka bakal
mikir "berarti ngeseks aman ya kalo pake
kondom?"
12. PKN (Pekan Kondom Nasional) ini jelas perlu
ditolak dan dihentikan | secara solusi medis
salah dan secara Islam menyesatkan
13. dan kita tahu yang menggagas program anti- AIDS seperti "pakailah kondom" dan "jangan gonta-ganti pasangan" | adalah dunia barat
14. AS sendiri selalu konsisten mengadakan
"National Condom Week" pada 1-14 Februari |
langkah inilah yang ditiru Kemenkes
15. Kemenkes dan KPAN harusnya sadar bahwa AS dan negara barat justru tak sanggup
membendung AIDS dengan program seperti itu |gagal total
16. lalu apa keuntungan dari program bagi
kondom gratis ini? | pada ummat ya tidak ada,
selain keuntungan promosi gratis perusahaan
kondom
17. 2008 saja Komisi Perlindungan Anak
Indonesia sudah merilis data anak SMP 62.7%
kehilangan keperawanan | Kemenkes hanya
memperparah
18. awal AIDS adalah pergaulan bebas |
sekarang Kemenkes dan KPAN malah menyuruh orang bergaul bebas #TolakFreeSex
19. ini contoh bahwa negara yang tidak
berlandaskan Islam selalu membebek barat |
dengan cara-cara liberal yang menyesatkan ummat
20. menyelesaikan masalah dengan masalah
yang lebih besar | menutupi maksiat dengan
maksiat yang lebih nyata #TolakFreeSex
21. dalam Islam sederhana saja | hubungan seks itu terlarang kecuali pada suami-istri | simpel-mengena- solutif
22. maka harusnya negara bukan membagi
kondom gratis | harusnya malah melarang
dengan tegas perilaku seks bebas itu
23. lha tidak disponsori saja maksiat sudah akan mencari jalannya sendiri kok | ini malah negara ikut-ikutan maksiat? subhanallah
24. beginilah bila aturan Islam bukan menjadi
asas dan dasar negara | negaranya pasti akan jauh dari berkah dan ridha Allah
25. namun tetap kewajiban kita berdakwah dan
menyampaikan kebenaran | jangan menyerah dan lakukan apa yang kita mampu
26. #TolakFreeSex dan segala bentuknya
termasuk "Pekan Kondom Nasional" Kemenkes |AIDS dicegah bukan dengan bagi kondom gratis
27. uang rakyat jangan mau dipakai untuk
Kemenkes buat beli kondom dan dibagi gratis
untuk kemaksiatan | istighfar..
28. gabung dengan aksi-aksi penolakan "Pekan
Kondom Nasional" | bagi semua opini
#TolakFreeSex sebagai bentuk kepedulian kita
29. share the words, care other people |
sampaikan bahwa "Pekan Kondom Nasional" ini
ialah ide menyesatkan | jangan sampai ummat
tertipu
30. dan sampaikan solusi Islam pada semuanya agar mereka merindukan penerapan Islam dalam
semua lini | agar berkah negara ini dan
ummatnya
Sumber : ustadz Felixsiauw
Pernah mendapat pembagian kondom gratis?
Syukurlah kalo belum. Kalo pun di antara kamu
sudah ada yang pernah didatangi aktivis LSM
(Lembaga Swadaya Masyarakat) tertentu dan
mereka membagikan kondom gratis,
waspadalah! Karena ini adalah kampanye ajakan
untuk menjadi penganut paham free sex, meski
terselubung.
Awal-awalnya mereka ini menamakan dirinya
gerakan peduli AIDS dan memberi kondom
gratis untuk menekan angka pengidap virus
HIV. Tapi sesungguhnya jika kamu jeli, pasti
muncul pertanyaan: “ngapain juga pake kondom
untuk menghindari AIDS?” Sedangkan di banyak
penelitian dibuktikan bahwa besar virus HIV itu
lebih kecil daripada pori-pori yang terdapat
pada kondom. Kondom (yang terbuat dari bahan
lateks) terdapat pori-pori dengan diameter 1/60
mikron dalam keadaan tidak meregang.
Sedangkan bila dalam keadaan meregang
lebarnya pori-pori mencapai 10 kali. Sementara
virus HIV berdiameter 1/250 mikron. Jadi jelas
bahwa virus HIV dapat dengan leluasa lolos
melalui pori-pori kondom. Intinya, tak ada
jaminan dengan memakai kondom, para pelaku
free sex bisa bebas dari penyakit AIDS.
Ujung-ujungnya dari kampanye ini adalah
‘ajakan’ untuk sama-sama menikmati free sex
tanpa takut terkena penyakit kelamin. Apa coba
makna dibagikannya kondom gratis kepada para
pelajar kecuali untuk digunakan? Alih-alih
menyadarkan remaja untuk menghindari free
sex, pembagian kondom gratis ini malah
semakin memicu daya ingin tahu remaja tentang
seks itu sendiri. Apalagi dikomporin dengan
kondom di depan mata. Remaja lemah iman
sudah pasti tergiur ingin mencobanya.
Naudzubillah.
So, untuk jaga-jaga buat kamu semua, mending
juga baca topik gaulislam edisi ini supaya
tambah cerdas dalam mengkritisi kampanye
save sex dengan kondom. Lanjuuttt!
No free lunch
Maksudnya tidak ada barang gratis di dunia
kapitalis sekarang ini. Begitu juga dengan
pembagian kondom yang katanya gratis untuk
mendapatkan seks yang aman. Pembagian ini
pada permukaannya memang terlihat gratis
karena dibagikan secara cuma-cuma tanpa
membayar serupiah pun. Namun pada
kenyataannya, bila kita jeli menyikapi situasi,
kondom ini sesungguhnya tidak gratis sama
sekali.
Pelajar SMA dan para mahasiswa yang
notabene masih sangat muda dan polos, bisa
terpancing rasa ingin tahunya dengan
pembagian kondom ini. Bukan mustahil mereka
akan coba-coba menggunakannya dengan
melakukan sex before married alias berzina.
Bisa dengan (maaf) pelacur yang saat ini
banting harga karena banyak pesaing, atau
bahkan dengan pacarnya sendiri.
Percobaan pertama memakai kondom gratisan.
Namun bila ketagihan, maka mau tidak mau
mereka akan membeli kondom baru sebagai
gantinya. Modus ini mirip sekali dengan
pemakaian narkoba yang memberi pancingan
gratis di awal pemakaian. Dan bila sudah
ketagihan, maka si pengedar menangguk
untung dari si pecandu itu. Nggak bisa nggak,
produsen kondomlah yang diuntungkan dari
kampanye save sex dengan kondom. Sangat
khas ciri masyarakat kapitalis.
Itu di satu pihak. Di pihak lain, ada sesuatu
yang tersembunyi yang jauh lebih berbahaya
daripada sekadar memberi keuntungan kepada
produsen kondom.
Yup, perusakan generasi, inilah tujuan
sebenarnya dari kampanye free sex dengan
kondom. Entah para aktivis kampanye itu yang
memang tidak tahu atau pura-pura tidak tahu
bahwa pemakaian kondom sangatlah tidak
efektif untuk mencegah penyakit AIDS. So,
masih selalu terbuka peluang bagi siapa pun
yang melakukan free sex, meski sudah memakai
kondom, untuk terjangkit penyakit yang hingga
saat ini belum ada penangkalnya itu.
Sobat muda, save sex dengan kondom hanya
sebuah tameng untuk ajakan free sex alias
berzina yang mendapat legalitas atau ijin resmi.
Dengan memakai kondom, seolah ingin
dikatakan “Jangan takut melakukan free sex.
Nggak perlu nikah dulu untuk bisa melakukan
seks. Nggak perlu takut kena penyakit kelamin
atau AIDS. Kan sudah pake kondom.”
Yang cowok jadi merasa tenang dan damai
melakukan seks bebas karena selain slogan
save sex tadi, mereka juga tidak takut
pacarnya akan hamil di luar nikah. Sedangkan
bagi yang cewek juga sama saja. Kondom
menjadi alat pembenar untuk melakukan seks
dengan pacar karena risiko hamil jadi kecil.
Yang terjadi adalah rusaknya generasi baik-
baik menjadi sekumpulan generasi hobi berzina
di masyakarat yang memang sudah sakit ini.
Naudzubillah.
Save sex with NO free sex
Bagi kamu yang masih usia belasan tahun saat
ini dan duduk di bangku SMP atau SMA, save
sex yang baik dan benar adalah dengan NO
Free Sex. Belajar aja yang rajin dan ngaji Islam
dengan benar supaya kamu tahu bahayanya
melakukan free sex. Jangan pernah tergiur
nikmat sesaat tapi terlaknat sepanjang hayat.
Rugi di dunia karena kamu sudah merusak
harga diri dan kesucianmu, merana di akhirat
karena berzina termasuk salah satu dari dosa
besar yang ending-nya berakhir di neraka yang
panas mendidih. Hiiii
Bagi kamu yang sudah mahasiswa atau agak
gedean dikit, boleh tuh save sex dengan
pasangan sah alias kudu married dulu. Selain
nggak dosa, save sex after married malah
berpahala. Dan bila kamu masih belum bisa
melakoni save sex after married, maka
solusinya adalah berpuasa dulu dong. Bisa
kan?
Selain peran serta kamu untuk bersikap Save
sex with NO free sex, harusnya masih ada dua
pihak lain yang kudu terlibat dalam hal ini.
Masyarakat sekitar nggak boleh cuek bebek
dengan merebaknya kasus free sex. Mereka
harus mempunyai kontrol untuk ber-amar ma’ruf
nahi munkar ketika ada perilaku yang
menyimpang di tengah-tengah masyarakat.
Nggak boleh lagi ada anggapan ‘yang penting
bukan gue pelakunya’.
Pihak terakhir yang juga kudu turut andil
adalah negara. Ketika individu dan masyarakat
sudah beritikad baik dengan menolak free sex,
negara harus punya suara sama dalam hal ini.
Sangat nggak ideal kalo ternyata negara malah
menyetujui dan melegalkan seks bebas dengan
banyak bermunculannya lokalisasi pelacuran.
Bahkan nama lokalisasinya tenar hingga ke
manca negara sebagai salah satu daya tarik
wisata. Walah, kacau kan?
Aneh sekali ketika sebagian pihak begitu peduli
dan prihatin dengan masa depan pemuda dan
remaja, namun di pihak lain sebagian orang
malah ingin menghancurkannya. Sebagian pihak
ini adalah manusia-manusia yang ingin
menyelamatkan moral dan keimanan remaja
dengan mengingatkan bahayanya free sex,
sedangkan di pihak lain ada sekelompok orang
yang sok menjadi manusia dengan melegalkan
perzinaan. Ironis!
Tak heran akhirnya bila remaja negeri ini
menjadi terombang-ambing di tengah dua kubu
ini, antara penolak free sex versus
penggiatnya. Parahnya, ternyata banyak remaja
yang ambil bagian menjadi pelaku utama dalam
kasus ini. Duh, menyedihkan banget deh!
Konspirasi 3 S
3 S = Sport, Song dan Sex. Tiga S inilah yang
jadi ujung tombak musuh-musuh Islam untuk
merusak generasi muda. Slogan “3 S” sudah
terbukti berhasil melenakan pemuda-pemudi
muslim.
Gelora jiwa muda yang masih fresh dan
meledak-ledak menjadi sasaran empuk untuk
perusakan melalui jalur free sex ini. Media
cetak (majalah-majalah yang mengumbar aurat)
dan elektronik (sinetron-sinetron yang melulu
tentang pacaran) menjadi corong pembangkit
nafsu seks remaja untuk muncul. Remaja jadi
lebih memperturutkan hawa nafsunya daripada
mengejar prestasi setinggi-tingginya.
Musuh-musuh Islam tahu banget bahwa umat
Islam tidak bisa hanya diperangi dan dimusuhi
secara fisik saja. Ada yang jauh lebih efektif
dari itu semua yaitu merusak kepribadian
generasi muda muslim. Para pembenci Islam ini
nggak berani mengusik umat Islam Indonesia
yang jumlahnya terbesar sedunia secara
langsung. Karena bila ini yang terjadi yaitu
perang secara terbuka, bisa dipastikan
semangat jihad kaum muslimin akan muncul.
Oleh karena itu harus ada cara lain untuk
merusak Islam tanpa disadari oleh umat Islam
sendiri. Yup, merusak moral generasi mudanya
adalah kunci jawaban itu.
So, cepat sadar wahai pemuda-pemudi muslim!
Jangan mau kamu jadi sasaran empuk
pengrusakan moral generasi muslim melalui free
sex. Yakin deh, hidup ini terlalu indah untuk
dihabiskan dengan hanya melulu mikirin urusan
seks. Nggak banget gitu loh!
Sex after married aja deh!
Islam nggak menghapuskan naluri seks (bahasa
kerennya sih gharizah an-nau’) dari dalam diri
manusia. Yang ada hanyalah Islam itu mengatur
naluri seks di jalan yang baik dan benar, yaitu
setelah pernikahan. Untuk sementara ini, karena
kamu masih berstatus pelajar, maka belajar aja
yang rajin demi kejayaan Islam. Yakin aja,
jodohmu nggak akan lari kemana meski saat ini
kamu nggak pacaran apalagi sampe obral seks.
Perbaiki kualitas dirimu, baik akhlak, iman dan
kecerdasanmu. Karena sebagai pemuda muslim,
kamu kudu cerdas dan beriman. Kalo semua ini
sudah oke, dijamin deh, insya Allah bila
saatnya tiba, kamu bisa menikmati save sex
yang barokah dan berpahala.
Agar kamu nggak tergoda, jangan dekat-dekat
dengan semua hal yang akan membuatmu piktor
(pikiran kotor). Jauhi gambar-gambar atau
tontonan porno dan jorok. Batasi pergaulan
dengan teman-teman yang memberi pengaruh
jelek pada dirimu. Sebaliknya, makin dekati
teman-temanmu yang sholih bagi cowok dan
sholihah bagi cewek agar ada yang selalu
mengingatkan bila kamu lalai. Persibuk dirimu
dengan aktivitas positif semacam ikut karya
ilmiah remaja atau hal-hal bermanfaat lainnya.
Dan yang utama, tingkatkan kedekatanmu
dengan Allah Swt. Bila kamu dekat denganNya,
maka tak akan ada celah bagi kamu untuk
bermaksiat padaNya. Bukankah Dia Mahamelihat
perbuatan hambaNya? Bukankah Dia pasti
mencatat seluruh perbuatan hamba-hambaNya?
Kalo kamu semua udah pada nyadar bahwa
save sex hanya dengan NO free sex, dijamin
musuh Islam akan gigit jari melihat upaya
merusak generasi muslim nggak berhasil.
Apalagi bila kamu sudahlah menjadi aktivis NO
free sex, ditambah lagi dengan aktivitas yang
menyadarkan teman-temanmu agar mereka
semua pada setuju bersikap NO free sex. Pasti
kamu bakal jadi pemuda muslim yang TOP
banget. Jadi, mulai saat ini sebarkan kesadaran
baru ini kepada semua orang bahwa untuk
menolak ide kondomisasi adalah dengan SAVE
SEX with NO Free SEX! Good luck
Sumber : Wordpress
0 komentar:
Posting Komentar