Sungguh beruntung Sayyidah
Aminah, wanita pilihan yang dari
rahimnya lahir seorang Nabiyullah.
Aminah binti Wahab adalah gadis
termulia dan tinggi kedudukannya di
kalangan suku Quraisy, yang
diperistri oleh Abdullah. Abdullah
meninggal pada saat Aminah
sedang mengandung janin 3 bulan
yang kelak akan menjadi Rahmatan
Lil’alamin.
Siapa yang menyangka bahwa
dibalik penderitaan batin seorang
istri yang ditinggal suami, akan lahir
Rasul yang mulia Muhammad
Sallalahu Alaihi Wassallam. Dia
adalah seorang ibu teladan yang
telah menganugerahkan kepada kita
sekalian alam, pembawa hidayah
dan pembawa risalah yang lurus.
Bukan saja sebagai Ibunda Rasul,
tetapi Aminah juga sebagai
perempuan pencetak sejarah, karena
putra tunggalya adalah manusia
suci murni sepanjang zaman hingga
tahun masehi dan hijriah ditutup.
Nabi yang paling sempurna di
antara para nabi di dunia, dan rasul
paling mulia akan dilahirkannya
tepat pada tanggal 12 Rabiul awal
Tahun 570 Masehi di Kota Mekkah,
di bagian selatan Jazirah arab.
Ada yang menarik menjelang hari-
hari terakhir kelahir manusia suci
ini, yaitu Allah melimpahkan
anugerahNya kepada Sayyidah
Aminah sejak tanggal1 hingga
malam tanggal 12 Rabiul awal,
malam kelahiran Rahmatan
Lil’alamin, Nabi seluruh umat
manusia di dunia.
Rahmatan lil'alamin adalah istilah
qurani dan terdapat dalam Alquran,
sebagaimana firman Allah dalam
Surat Al-Anbiya' ayat 107: Dan
tiadalah kami mengutus kamu,
melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi semesta alam.
Ayat tersebut menegaskan bahwa
kalau Islam dilakukan secara benar,
dengan sendirinya akan
mendatangkan rahmat untuk orang
Islam maupun untuk seluruh alam.
(http://dinulislami.blogspot.com/2009/10/
islam-rahmatan-lil-alamin.html).
Namun sebelum Rahmatan
Lil’alamin termuat dalam kitab suci
Umat Islam, Rahmatan Lil’alamin
telah ada pada diri Muhammad
menjelang hari kelahirannya,
tepatnya 12 hari sampai detik-detik
bayi Muhammad akan keluar dari
rahim perempuan terpilih.
Sebgaimana diriwayatkan oleh
Imam Shihabuddin Ahmad bin Hajar
Al-Haitami Asy-syafi’i di dalam
kitabnya “An-ni’matul Kubraa’alal
Aalam” di halaman 61, sebagai
berikut:
Pada Malam Pertama
Allah swt melimpahkan segala
kedamaian dan ketentraman yang
luar biasa sehingga beliau (ibunda
Nabi Muhammad saw), Sayyidah
Aminah merasakan ketenangan dan
kesejukan jiwa yang belum pernah
dirasakan sebelumnya.
Pada malam ke 2
Datang seruan berita gembira
kepada ibunda Nabi Muhammad
saw yang menyatakan dirinya akan
mendapati anugerah yang luar biasa
dari Allah swt.
Pada malam ke 3
Datang seruan memanggil “Wahai
Aminah… sudah dekat saat engkau
melahirkan Nabi yang agung dan
mulia, Muhammad Rasulullah saw
yang senantiasa memuji dan
bersyukur kepada Allah swt.”
Pada malam ke 4
Sayyidah Aminah mendengar seruan
beraneka ragam tasbih para
malaikat secara nyata dan jelas.
Pada malam ke 5
Sayyidah Aminah bermimpi dengan
Nabi Allah Ibrahim as.
Pada malam ke 6
Sayyidah Aminah melihat cahaya
Nabi Muhammad saw memenuhi
alam semesta.
Pada malam ke 7
Sayyidah Aminah melihat para
malaikat silih berganti saling
berdatangan mengunjungi
kediamannya membawa kabar
gembira sehingga kebahagiaan dan
kedamaian semakin memuncak.
Pada malam ke 8
Sayyidah Aminah mendengar seruan
memanggil dimana-mana, suara
tersebut terdengar dengan jelas
mengumandangkan “Bahagialah
wahai seluruh penghuni alam
semesta, telah dekat kelahiran Nabi
agung, Kekasih Allah swt Pencipta
Alam Semesta.”
Pada malam ke 9
Allah swt semakin mencurahkan
rahmat belas kasih sayang kepada
Sayyidah Aminah sehingga tidak
ada sedikitpun rasa sedih, susah,
sakit, dalam jiwa Sayyidah Aminah.
Pada malam ke 10
Sayyidah Aminah melihat tanah
Tho’if dan Mina ikut bergembira
menyambut kelahiran Baginda Nabi
Muhammad saw.
Pada malam ke 11
Sayyidah Aminah melihat seluruh
penghuni langit dan bumi ikut
bersuka cita menyongsong kelahiran
Sayyidina Muhammad saw.
Malam detik-detik kelahiran
Rasulullah, tepat tanggal 12 Rabiul
Awwal jam 2 pagi. Di malam ke 12
ini langit dalam keadaan cerah
tanpa ada mendung sedikitpun. Saat
itu Sayyid Abdul Mutholib (kakek
Nabi Muhammad saw) sedang
bermunajat kepada Allah swt di
sekitar Ka’bah. Sayyid Aminah
sendiri di rumah tanpa ada
seorangpun yang menemaninya.
Tiba-tiba beliau, Sayyidah Aminah
melihat tiang rumahnya terbelah dan
perlahan-lahan muncul 4 wanita
yang sangat anggun, cantik, dan
jelita diliputi dengan cahaya yang
memancar berkemilau serta
semerbak harum memenuhi seluruh
ruangan.
Wanita pertama datang
berkata,”Sungguh berbahagialah
engkau wahai Aminah, sebentar lagi
engkau akan melahirkan Nabi yang
agung, junjungan semesta alam.
Beliaulah Nabi Muhammad saw.
Kenalilah aku, bahwa aku adalah
istri Nabi Allah Adam as, ibunda
seluruh uamt manusia., aku
diperintahakan Allah untuk
menemanimu.”
Kemudian datanglah wanita kedua
yang menyampaiakan kabar
gembira, “Aku adalah istri Nabi
Allah Ibrahim as diperintahkan Allah
swt untuk menemanimu.”
Begitu pula menghampiri wanita
yang ketiga,”Aku adalah Asiyah binti
Muzahim, diperintahkan Allah untuk
menemanimu.”
Datanglah wanita ke empat,”Aku
adalah Maryam, ibunda Isa as
menyambut kehadiran putramu
Muhammad Rasulullah.”
Sehingga semakin memuncak rasa
kedamaian dan kebahagiaan ibunda
Nabi Muhammad saw yang tidak
bisa terlukiskan dengan kata-kata.
Keajaiban berikutnya Sayyidah
Aminah melihat sekelompok demi
sekelompok manusia bercahaya
berdatangan silih berganti
memasuki ruangan Sayyidah
Aminah dan mereka memanjatkan
puji-pujian kepada Allah swt dengan
berbagai macam bahasa yang
berbeda.
Detik berikutnya Sayyidah Aminah
melihat atap rumahnya terbuka dan
terlihat oleh beliau bermacam-
macam bintang di angkasa yang
sangat indah berkilau saling
beterbangan.
Detik berikutnya Allah bangun dari
singasanaNya dan memerintahkan
kepada Malaikat Ridwan agar
mengomandokan seluruh bidadari
syurga agar berdandan cantik dan
rapih, memakai segala macam
bentuk perhiasan kain sutra dengan
bermahkota emas, intan permata
yang bergemerlapan, dan
menebarkan wangi-wangian syurga
yang harum semerbak ke segala
arah. lalu trilyunan bidadari itu
dibawa ke alam dunia oleh Malaikat
Ridwan, terlihat wajah bidadari itu
gembira.
Lalu Allah swt memanggil : “Yaa
Jibril… serukanlah kepada seluruh
arwah para nabi, para rasul, para
wali agar berkumpul, berbaris rapih,
bahwa sesungguhnya Kekasihku
cahaya di atas cahaya, agar
disambut dengan baik dan suruhlah
mereka mnyambut kedatangan Nabi
Muhammad saw.
Yaa Jibril… perintahkanlah kepada
Malaikat Malik agar menutup pintu-
pintu neraka dan perintahakan
kepada Malaikat Ridwan untuk
membuka pintu-pintu syurga dan
bersoleklah engkau denagn sebaik-
baiknya keindahan demi menyambut
kekasihKu Nabi Muhammad saw.
Yaa Jibril… bawalah trilyunan
malaikat yang ada di langit, turunlah
ke bumi, ketahuilah KekasihKu
Muhammad saw telah siap untuk
dilahirkan dan sekarang tiba
saatnya Nabi Akhiruzzaman.”
Dan turunlah semua malaikat, maka
penuhlah isi bumi ini dengan
trilyunan malaikat. Lalu ibunda
Rasulullah saw di bumi, beliau
melihat malaikat itupun berdatangan
membawa kayu-kayu gahru yang
wangi dan memenuhi seluruh jagat
raya. Pada saat itu pula mereka
semua berdzikir, bertasbih,
bertahmid, dan pada saat itu pula
datanglah burung putih berkilau
cahaya mendekati Sayyidah Aminah
dan mengusapkan sayapnya pada
Sayyidah Aminah, maka pada saat
itu pula lahirlah Muhammad
Rasulullah saw dan tidaklah
Sayyidah Aminah melihat kecuali
cahaya, tak lama kemudian
terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad
saw bersujud kepada Allah seraya
mengucapkan, “Allahu Akbar..
Allahu Akbar.. Walhamdulillahi
katsiro, wasubhanallahibukrotan wa
asiilaa.”
Semakin memuncaklah kegembiraan
seluruh alam dunia dan semesta
dan terucaplah “Yaa Nabi Salam
Alaika… Yaa Rasul Salam Alaika…
Yaa Habib Salam Alaika…
Sholawatullah Alaika.. ”
Matanya bagaikan telah dipakaikan
sifat mata, senyum indah terpancar
dari wajahnya dan hancurlah
berhala-berhala dan bergembiralah
semua alam semesta menyambut
kelahiran Nabi yang mulia… http://
blog.its.ac.id/syafii/category/bulau-
mawlid-rabiul-awal/
Setelah sepeninggal Nabi, kita telah
kehilangan khalifah yang menuntun
kita ke jalan yang benar. Sekarang
kita tinggal memperingati miladnya,
yang dikenal dengan Maulid Nabi
Muhammad S.A.W., atau hari
kelahirannya. Namun sedikitnya ada
4 sifat Baginda Rasul Muhammad
S.A.W yang perlu kita tiru, dari
puluhan sifat terpuji lainnya antara
lain: (selalu berbicara benar, selalu
menyelesaikan masalah dengan
cerdas dan tangkas, metode
menyampikan sesuatu diawali dari
lingkungan keluarga,dan amanah).
Jika kita telah mampu menerapkan
keempat sifat ini, niscaya kita
mendapat akan hidup dengan rukun
dan damai)
Aamin….
Sumber : kompas
0 komentar:
Posting Komentar