Sudah semestinya seorang muslim -apalagi
seorang penuntut ilmu!- berupaya untuk
memelihara keadaan hatinya agar tidak
menjadi hati yang keras membatu. Ibnul
Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa hati
seorang hamba akan menjadi sehat dan kuat
apabila pemiliknya menempuh tiga tindakan:
Menjaga kekuatan hati. Kekuatan hati akan
terjaga dengan iman dan wirid-wirid ketaatan.
Melindunginya dari segala gangguan/bahaya.
Perkara yang membahayakan itu adalah dosa,
kemaksiatan dan segala bentuk penyimpangan.
Mengeluarkan zat-zat perusak yang
mengendap di dalam dirinya. Yaitu dengan
senantiasa melakukan taubat nasuha dan
istighfar untuk menghapuskan dosa-dosa yang
telah dilakukannya (lihat Ighatsat al-Lahfan,
hal. 25-26)
Sungguh indah perkataan Ibnu Taimiyah
rahimahullah, “Setiap hamba pasti
membutuhkan waktu-waktu tertentu untuk
menyendiri dalam memanjatkan doa, berzikir,
sholat, merenung, berintrospeksi diri dan
memperbaiki hatinya.” (dinukil dari Kaifa
Tatahammasu, hal. 13). Ibnu Taimiyah juga
berkata, “Dzikir bagi hati laksana air bagi
seekor ikan. Maka apakah yang akan terjadi
apabila seekor ikan telah dipisahkan dari
dalam air?” (lihat al-Wabil ash-Shayyib). Ada
seseorang yang mengadu kepada Hasan al-
Bashri, “Aku mengadukan kepadamu tentang
kerasnya hatiku.” Maka beliau menasehatinya,
“Lembutkanlah ia dengan berdzikir.”
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
“Barangsiapa yang menginginkan kejernihan
hatinya hendaknya dia lebih mengutamakan
Allah daripada menuruti berbagai keinginan
hawa nafsunya. Hati yang terkungkung oleh
syahwat akan terhalang dari Allah sesuai
dengan kadar kebergantungannya kepada
syahwat. Hancurnya hati disebabkan perasaan
aman dari hukuman Allah dan terbuai oleh
kelalaian. Sebaliknya, hati akan menjadi baik
dan kuat karena rasa takut kepada Allah dan
ketekunan berdzikir kepada-Nya.”
Lembutkan Hatimu
on
0 komentar:
Posting Komentar